Senin, 05 September 2016

Tim Buton Merawat Fosil Purbakala (2-Habis)

Warga melihat fosil hewan purbakala yang disimpan di Museum Mini Purbakala Buton, di kediaman Rafli Rizal Jalan KH Ahmad Dahlan Bumiayu, Brebes. 

Diwacanakan Akan Dibangun Museum Kepurbakalaan

TIM Buton yang beraktivitas merawat dan menjaga benda purbakala hasil temuan masyarakat di Bumiayu, Brebes tak sekadar keluar masuk hutan untuk mencari jejak-jejak hewan purbakala tersebut.
Guna meningkatkan pengetahuan di bidang kepurbakalaan, Tim Buton juga kerap menambah wawasan melalui internet ataupun literatur-literatur lain. Mereka juga studi ke museum Sangiran di Sragen dan Museum Dayu di Karanganyar. ”Baru-baru ini seluruh anggota tim juga pergi ke situs Semedo di Kabupaten Tegal,” kata Rizal, Koordinator Tim Buton.
Ketika ditanya dari mana dana operasional kegiatan tim, termasuk biaya mengganti jasa penemuan fosil yang ditemukan warga? Rizal menegaskan, dana operasional tim berasal dari swadaya.”Biayanya murni dari tim, ya urunanlah,” katanya tanpa mau menyebutkan nominalnya. Bagaimana dengan perhatian pemerintah? baik Rizal maupun Karsono menyatakan, selama ini ada komunikasi yang baik dengan pemerintah.
”Komunikasi kami dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Pemkab Brebes baik. Meski belum berkunjung ke museum mini Tim Buton, Bapak Wijanarto (Kasi Sejarah dan Purbakala) sangat mengapresiasi dan meminta kami menyimpan dan merawat fosil yang sudah ditemukan dengan baik,” ucapnya.
Perhatian juga diberikan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.”Mereka bahkan sudah beberapa kali mengunjungi kami,” katanya.
Menurut Rizal, perhatian pemerintah sangat dibutuhkan agar fosilfosil yang ditemukan bisa bermanfaat sebagai media belajar generasi muda. ”Tidak hanya itu, masyarakat juga perlu diberikan penyadaran untuk tidak memperjualbelikan fosilfosil purbakala. Sebab, fosil purbakala merupakan harta karun pengetahuan yang tidak ternilai harganya,” tuturnya.
Bermanfaat
Baik Rizal maupun Karsono Rizal percaya apa yang dilakukan oleh Tim Buton akan bermanfaat dikemudian hari. ”Kami berkomitmen akan terus melakukan kegiatan kepurbakalaan karena berkeyakinan dapat bermanfaat, agar sejarah tetap lestari dan menjadi media belajar untuk generasi sekarang maupun yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu Kasi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Pemkab Brebes, Wijanarto menyatakan, Pemkab Brebes sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga Bumiayu yang tergabung dalam Tim Buton. ”Sejak penemuan fosil di Bumiayu booming di media pada 2015, kami sudah aktif berkomunikasi dengan Balai Arkeologi Yogyakarta,” ucapnya.
Menurut dia, penemuan fosil di Bumiayu sangat menarik karena berhubungan dengan situs Semedo, Pati Ayam dan Sangiran. ”Fosil di Bumiayu yang paling tertua berumur 1,5 juta tahun dan termuda 500.000 tahun. Hanya saja, di Bumiayu ini belum ditemukan fosil manusia purba,” katanya. Meski belum ditemukan fosil manusia purba, Balai Arkeologi berkeyakinan ada kehidupan manusia purba.
”Hal ini ditandai dengan fosil gajah purba. Gajah purba ini sangat dekat dengan kehidupan manusia purba sehingga dimungkinkan ada kehidupan manusia purba,” paparnya. Lalu bagaimana langkah Pemkab Brebes? Wijanarto menyatakan, saat ini masih menunggu laporan studi yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait situs purbakala yang ada di wilayah selatan Kabupaten Brebes. ”Kalau pun nanti hasil studi menyebutkan harus ada museum, tentunya Pemkab Brebes siap melaksanakan,” tuturnya.
Adapun Camat Bumiayu Urip Rosidik ketika dihubungi mengaku mengetahui kegiatan Tim Buton setelah menerima kedatangan Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta di ruang kerjanya, Mei lalu. ”Kami sangat mengapresiasi mereka yang dengan sukarela meluangkan waktu untuk menjaga dan merawat aset yang menurut kami tidak ternilai harganya,” kata camat.
Dengan dukungan dan respons yang diberikan Balai Arkeologi Yogyakarta, pihaknya mengaku sepakat jika di Kota Kecamatan Bumiayu didirikan Museum Kepurbakalaan untuk menyimpan fosil dan benda purbakala tersebut. Menurutnya, kehadiran museum akan menjadi wisata di Kabupaten Brebes bagian selatan semakin komplit.(Teguh Inpras-15)

Sumber : Suara Merdeka, 4 Agustus 2016

0 komentar:

Posting Komentar