Rabu, 18 Mei 2016

Tim Buton, Pelestari Benda Purbakala Bumiayu-Tonjong

TIM Buton merupakan wadah para pelestari fosil purba di Kecamatan Bumiayu, Brebes, yang aktif melakukan kegiataan kepurbakalaan, dalam hal ini mencari, menemukan, menyimpan dan merawat benda atau fosil purbakala. Nama Buton sendiri merupakan singkatan dari wilayah (kecamatan) Bumiayu dan Tonjong. Disebut demikian karena benda maupun fosil binatang purbakala tersebut banyak ditemukan di dua wilayah tersebut. Tim Buton pada awalnya lahir dari kegigihan dan semangat Karsono, warga Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Brebes dalam melakukan kegiatan kepurbakalaan. Semangat dan kegigihan Karsono kemudian didukung oleh H Rizal Rafli yang merasa terpanggil melihat benda-benda purbakala yang merupakan aset pengetahuan tersebut tidak terkelola dengan baik. Kegigihan Tim Buton dalam melakukan kegiatan kepurbakalaan mulai mendapatkan titik terang setelah dosen dan mahasiswa Fakultas Geologi Universitas Pembangunan Yogyakarta (UPN) datang melihat temuan Tim Buton. Rombongan yang datang pada Agustus 2015 tersebut memastikan bahwa temuan Tim Buton merupakan fosil binatang purbakala. Dua bulan kemudian, tepatnya di penghujung bulan Oktober 2015, Balai Arkeologi Yogyakarta datang untuk meneliti fosil tersebut pada Oktober 2015. 

Hingga saat ini sudah ada 220 fosil binatang purba yang sudah diidentifikasi. Balai Arkeologi Yogyakarta menyebut fosil-fosil yang ditemukan di wilayah Bumiayu dan sekitarnya tersebut berasal dari kala plestoisen tengah dengan perkiraan umur lebih dari 900.000 tahun. Fosil binatang purba itu antara lain fosil rahang gajah purba jenis Mastodon, Stegodon dan Elephas. Kemudian ada fosil rahang kerbau purba, fosil kepala dan tanduk banteng purba dan gigi badak purba. Selain itu juga ada peninggalan budaya berupa empat beliung persegi yang diperkirakan berumur 3000 tahun. Sosialisasi Tim Buton saat ini menempati rumah H Rizal Rafli di Jalan KH Ahmad Dahlan, tepatnya di depan RSUD Bumiayu sebagai sekretariat.

Untuk menyimpan benda atau fosil binatang purbakala yang mencapai ribuan tersebut, H Rizal Rafli rela mengubah bagian garasinya untuk menyimpan benda purbakala tersebut. Selain melakukan kegiatan kepurbakalaan, tim Buton juga sesekali melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak memperjualbelikan benda-benda purbakala yang ditemukan. Bagi Tim Buton, hal ini penting karena benda atau fosil purbakala merupakan harta karun pengetahuan yang tidak ternilai bagi generasi yang akan datang. Tim Buton berkomitmen akan terus melakukan kegiatan kepurbakalaan karena berkeyakinan dapat bermanfaat,agar sejarah tetap lestari dan menjadi media belajar untuk generasi mendatang. (Tim Buton)

0 komentar:

Posting Komentar