Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, keturunan Jerman-Denmark yang
lahir di Berlin, adalah seorang ahli paleontologi manusia purba dan
kebudayaannya. Von Koenigswald belajar geologi dan paleontologi di
Berlin, Tubingen, Koln, hingga meraih gelar doktor dalam bidang geologi
di Munchen pada tahun 1928.
Von Koenigswald telah menjelajahi P. Jawa, memasuki gua manusia
Peking, mengacak-acak toko obat Cina serta menelusuri lembah Olduvai di
stepa Serengeti Afrika Utara, untuk mengumpulkan fosil yang ia perlukan
untuk penyelidikannya. Catatan-catatan harian yang dibuatnya, setelah
diperbaiki dan diberi tambahan di sana-sini agar pembaca awam lebih
mudah menyelami lika-liku ilmu geologi dan prasejarah, akhirnya
dituangkan dalam bukunya yang terkenal Speurtocht in de prehistorie,
ontmoetingen met onze voorouders (Penelusuran di zaman prasejarah,
perjumpaan dengan nenek moyang kita).
Pada tahun 1931 Von Koenigswald tiba di Hindia Belanda (Nusantara)
dan langsung melakukan penelitian-penelitian yang terarah pada
stratigrafi Pliosen-Plistosen di P. Jawa. Antara tahun 1932-1933 dia
melakukan penggalian untuk penyelidikan paleontologi di daerah Ngandong,
Blora, Jawa Tengah, dan menemukan fosil manusia purba yang diberi nama
Homo erectus soloensis. Penyelidikan selanjutnya dilakukan di daerah
situs Sangiran, Sragen, Jawa Tengah antara tahun 1934-1941. Di daerah
itu von Koenigswald menemukan gigi rahang yang sudah lepas yang kemudian
diketahui dari spesies Homo modjokertensis, tengkorak dari spesies
Pithecanthropus erectus, serta rahang atas dan bawah dari spesies
Meganthropus palaeojavanicus.
Di bidang prasejarah, von Koenigswald dikenal dengan penemuannya yang
berupa perkakas manusia purba berupa serpihan obsidian di dataran
tinggi Bandung (1931). Pada tahun 1933 Di daerah Punung, Pacitan, Jawa
Tengah (sekarang masuk wilayah Jawa Timur) dia menemukan piranti yang
digolongkan sebagai Pacitanan, dan di daerah Sangiran (1934) menemukan
serpihan rijang.
Von Koenigswald adalah ahli paleontologi yang sangat banyak berkarya. Karya ilmiahnya yang berjumlah lebih dari 300 judul, sebagian besar membahas tentang hasil penemuannya di P. Jawa.
Dalam tulisannya perihal manusia purba, ia membahas tentang:
taksonomi, morfologi, bahan makanan, tata lingkungan, migrasi, dan
banyak yang menyangkut teori penting dalam evolusi manusia. Dari
hasil-hasil penyelidikannya, dapat ditemukan pengabadian namanya di
dalam nama beberapa binatang mamalia purba. Di daerah Ngandong, ia
menemukan jenis Artiodactyla yang diberi nama Sus terhaari von
koenigswald dan rusa purba Cervus javanicus von koenigswald. Dari
daerah-daerah lain, von Koenigswald juga menulis hasil penyelidikannya
tentang fosil primata dan fosil manusia purba dari Afrika, Eropa dan
dari Australia. Hasil penyelidikan dari daerah-daerah itu meliputi:
Oreopithecus, Ramapithecus, Sivapithecus, Dryopithecus, dan manusia
purba Neanderthal.
0 komentar:
Posting Komentar