Sabtu, 21 Mei 2016

Balai Arkeologi Yogyakarta Teliti Temuan Fosil Purbakala di Bumiayu


Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto (kiri) bersama staf peneliti Sofwan (kanan) mengidentifikasi fosil-fosil binatang purbakala temuan Tim Buton. 

Tim Balai Arkeologi Yogyakarta meneliti fosil-fosil binatang purba yang ditemukan Karsono, warga Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Kamis (29/10) kemarin. Hasilnya, fosil tersebut berasal dari masa pleistosen tengah yang berusia sekitar 1,1 juta tahun sampai 900.000 tahun.

Tim yang dipimpin langsung Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto tiba di rumah Karsono sekitar pukul 11.00. Di lokasi tim langsung mengidentifikasi fosil-fosil yang ada. Setiap fosil diklasifikasi sesuai jenis dan lokasi penemuannya untuk kemudian disimpan dalam kantong plastik.“Kami mengapresiasi penemuan fosil yang kemudian dikumpulkan dan dijaga oleh Karsono. Ini akan menjadi bahan penelitian balai arkeologi bahwa di Bumiayu ada peninggalan kala pleistosen tengah,” kata dia.

Menurutnya, penemuan fosil tersebut menunjukkan bahwa Bumiayu pada masa lalu merupakan lingkungan yang potensial sehingga menjadi habibat binatang purba. ”Dengan adanya binatang purba, diyakini juga ada kehidupan manusia dan budayanya. Untuk menemukan fosil manusia purba (homo erectus) dan artefaknya (peninggalan budaya), saya kira tinggal menunggu waktu saja,” kata Siswanto seraya menantang Karsono untuk menemukan fosil manusia purba dan artefaknya.

Siswanto menyatakan, jika tiga peninggalan masa lalu yakni lingkungan (fauna), manusia dan budaya ditemukan, maka bisa dibangun museum purbakala seperti halnya di Semedo, Tegal.“Tentunya kami juga berharap di Bumiayu ini ada bangunan monumental berupa museum sebagai sumber pengetahuan yang didatangi warga dari belahan dunia,” ujarnya.

Untuk Pengetahuan

Pada bagian lain, Siswanto mengimbau kepada warga untuk melapor jika menemukan fosil purbakala. Selanjutnya tim Balai Arkeologi Yogyakarta akan ke lokasi untuk melakukan penelitian lebih seksama.

Karsono menyatakan fosil-fosil binatang purba tersebut ditemukan di aliran sungai wilayah Bumiayu dan Tonjong dalam kurun dua waktu terakhir. Sebelum Tim Arkeologi Yogyakarta datang, ia dibantu oleh mahasiswa Geologi UPN Yogyakarta untuk mengidentifikasi fosil temuannya tersebut.“Karena fosil-fosil ini ditemukan di dua lokasi, saya menyebutnya situs Buton (Bumiayu-Tonjong-red),” katanya. Menurutnya, fosil-fosil temuannya tersebut dikumpulkan bukan untuk dikomersilkan, akan tetapi disimpan untuk kepentingan pendidikan dan pengetahuan. Dia berkeyakinan, jika potensi kepurbakalaan yang ada di Bumiayu dan Tonjong digali tidak hanya akan bermanfaat bagi pendidikan tetapi juga perekonomian masyarakat.(H51)

Sumber : Suara Merdeka

0 komentar:

Posting Komentar